kacongreptil - Di tengah hiruk pikuk kehidupan urban, ada satu makhluk yang tetap bertahan dengan keunikan dan misterinya sendiri. 

Tokek, reptil yang dikenal dengan suara khasnya, menjadi subjek berbagai mitos dan legenda di masyarakat. 

Namun, apa sebenarnya yang tersembunyi di balik mitos-mitos tersebut? Mari kita telusuri lebih jauh.

Mitos: Tokek sebagai Obat Mujarab 

Salah satu mitos yang paling populer adalah kepercayaan 

bahwa tokek dapat digunakan sebagai obat mujarab untuk berbagai penyakit, mulai dari asma hingga HIV/AIDS. 

Namun, hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menyangkal mitos ini, 

mengingatkan kita untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi.

Fakta: Tokek dalam Kehidupan Manusia 

Tokek memang memiliki peran penting dalam ekosistem sebagai pemangsa serangga, membantu mengontrol populasi hama. 

Dengan tubuhnya yang panjang sekitar 17-35 cm dan kulit bertekstur kasar, 

tokek menjadi salah satu anggota famili Gekkonidae yang mudah dikenali. 

Di Indonesia, tokek tersebar luas, dari Sumatra hingga Maluku, 

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang bersuhu sekitar 30 derajat Celcius.

Tokek sebagai Hewan Peliharaan 

Bukan hanya Gekko gecko, beberapa jenis tokek lain seperti Leopard Gecko 

dan Lined Gecko juga populer sebagai hewan peliharaan. 

Dengan corak yang unik dan perawatan yang relatif mudah, mereka menjadi pilihan bagi pecinta reptil. 

Namun, perlu diingat bahwa perawatan tokek memerlukan pengetahuan 

yang cukup tentang habitat dan kebutuhan spesifik mereka.

Konservasi Tokek 

Perburuan tokek yang meningkat telah membuat reptil ini masuk ke dalam daftar CITES apendiks II. 

Hal ini menunjukkan pentingnya kesadaran akan konservasi 

dan perdagangan yang bertanggung jawab, agar populasi tokek tidak terancam punah.

Kesimpulan 

Tokek adalah makhluk yang menarik dan penuh misteri. 

Meski dikelilingi oleh berbagai mitos, tokek tetap menjadi bagian penting dari ekosistem kita. 

Sebagai masyarakat, kita harus lebih memahami dan menghargai keberadaan tokek, 

serta berpartisipasi dalam upaya konservasi mereka.

Mari kita lepaskan mitos yang tidak berdasar 

dan lebih mengenal tokek sebagai bagian dari keanekaragaman hayati yang harus kita lindungi bersama. 

Tokek bukan hanya simbol atau obat mujarab, 

tetapi juga makhluk hidup yang berhak mendapatkan perlindungan dan penghargaan.